santrimilenialindonesia

  Alahmdulillah smiley  
     
 

Tantang Santri di Era Milenial atau Santri Milenial Zaman Now

 
 

Tentang santri di era milenial adalah santri yang lahir pada tahun 90-an hingga 2000-an akhir. Jadi sekarang generasi santri milenial ini kira-kira umur 23 hingga 40an. Sementara pengertian santri itu sendiri adalah anak muda yang belajar ngaji di pondok pesantren kepada seorang ulama dalam waktu tertentu.

Sebenarnya pengertian santri itu sendiri banyak perbedaan di anatara para ahli. Silahkan baca tulisan ini, “Pengertian santri menurut para ahli”.

Santri milenial zaman now artinya santri milenial yang hidup hingga sekarang. Artinya disini yang akan menjadi pokok bahasan adalah peran santri milenial di era sekarang ini. Di mana era hari ini adalah era digital 5.0.

Sementara para santri milenial pada saat mereka masih nyanti belum begitu mengenal yang namanya media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan blog serta lainnya. Mereka hanya fokus mengaji kitab kepada kiainya.

Namun seiring waktu, mereka berhadapan dengan era dimana segala sesuatu dilakukan secara digital atau daring, entah itu berupa aplikasi atau pun web. Maka tidak boleh tidak seorang santri milenial terpanggil untuk hadir belajar tentang teknologi, khususnya teknologi informasi digital.

Maka tak heran jika hari ini santri milenial zaman now termasuk santri milenial generasi berlian karena mereka beruntung di masa masih mondok hanya fokus kepada mengaji saja sehingga kemudian apa yang menjadi tujuan untuk mendalami ilmu agama tak terpecahkan.

Setelah mereka keluar dari pesantren di era 2010 ke atas mereka di hadapkan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Maka mereka pun belajar tentang teknologi supaya dakwah mereka lebih mudah diterima oleh semua kalangan baik kaum muda maupun kaum tua.

Metode Dakwah Santri Milenial Generasi Berlian

Metode dakwah dalam menyebarkan kebaikan tentu para santri mienial zaman now ini akan mencontoh pendahulunya atau para gurunya yaitu para kyai dan habaib. Dimana cara dakwah mereka dengan cara yang santun, lemah lembut penuh perhatian dan tidak mencaci maki.

Sehingga masyarakat awam baik yang hidup di desa maupun yang ada di perkotaan dengan mudahnya menerima cara dakwah mereka karena dianggap menyejukkan.

Sementara keberadaan teknologi informasi digital seperti tiktok, instagram, facebook atau metavers, twitter, blog, website dan youtube dijakan sarana untuk berdakwah mereka. Karena di era sekarang, masyarakat sudah terbiasa menggunakan media-media sosial itu sebagai alat mencari sesuatu.

Sudah banyak para gus (panggilan untuk para putra kyai) berceramah menggunakan youtube misalkan, seperti Gus Baha’, Gus Miftah dan lainnya, Gus Muwafiq dan para gus lainnya. Dan efeknya sungguh luar biasa. Ada seorang habib yang hobi menulis seperti Habib Husen Jakfar, Prof Nadzir Husen dan lainnya.

Tugas Mulia Santri Milenial Zaman Now

Tugas yang dipikul oleh santri milenial zaman now memang lumayan berat karena mereka dituntut untuk eksis di media sosial dan media-media lain dalam rangka dakwah menyebarkan ajaran atau tuntunan islam yang rahmatan lil alamin.

Karena santri milenial zaman now ini dianggap mampu memikulnya lantaran dia secara ilmu agama sudah tak dapat diragukan lagi karena sudah belajar di pondok pesantren bertahun-tahun bahkan tidak hanya satu pesantren saja, serta mempunya kemampuan yang memadahi di bidang teknologi informasi. Makanya mereka cukup eksis di youtube dan webste serta media sosial.

Karena mengingat para muballigh di media sosial bukan hanya dari kalangan ulama ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah saja, dimana paham mereka banyak yang tidak cocok dengan adat ketimuran seperti Indonesia ini.

Sehingga sangat penting para ustadz santri milenial zaman now tampil ke permukaan untuk berdakwah dengan cara yang santun dan menyejukkan dengan paham yang cocok dengan pendahulunya yaitu para Ulama Nusantara. *